Total Tayangan Halaman

Senin, 21 November 2011

Kami Tidak Mampu, Bagaimana untuk Sehat?



SAKIT. Setiap orang pasti pernah merasakan sakit, baik itu cuma flu, demam atau sampai sakit keras (kronik) sekalipun. Untuk itu seseorang harus mencari pertolongan demi sakitnya yaitu berobat ke Rumah Sakit. Rumah Sakit dianggap pelayanan kesehatan utama karena dianggap lengkap sarana prasarana, tersedia dokter umum, spesialis dan subspesialis, walaupun sebenarnya hal tersebut tergantung pada tipe rumah sakit itu sendiri. Namun, untuk mendapatkan pengobatan tersebut diperlukan biaya yang cukup besar. Apalagi rata-rata penduduk Indonesia adalah masyarakat kalangan menengah kebawah. Apa mungkin pelayanan rumah sakit bisa didapat oleh mereka yang tidak mampu??

Sekarang ini memang pemerintah sudah menggalakkan pengobatan gratis bagi masyarakat tidak mampu, seperti JAMKESMAS, MEDAN SEHAT, dan JAMKESDA. Namun, apakah penggunaannya sudah diberikan pada yang berhak? Apakah penggunaannya sudah memberikan kepuasan bagi penggunanya? Apakah masyarakat yang tidak mampu tersebut sudah mendapatkan pengobatan yang baik dengan menggunakan Jaminan kesehatan tersebut?

Tentu diantara kita sudah bisa menjawab pertanyaan tersebut sendiri. Kamu, kerabat dekat, bahkan saya pun punya pengalaman berkenaan penggunaan kartu jaminan kesehatan ini. Saya rasakan dan lihat sendiri bagaimana pelayanan yang diberikan bagi pengguna jasa jaminan kesehatan ini, masih jauh dari kualitas yang baik, mungkin karena memang segitulah yang bisa diberikan oleh pemerintah bagi rakyatnya. Bagaimana mau menciptakan Indonesia sehat jika biaya pengobatan begitu besar??? Obat-obatan yang disediakn juga terbatas, gak semua obat yang disediakan dengan kartu jaminan kesehatan ini. kalau tidak ada didaftar obat, ya pasien harus beli lagi di apotek dengan resep dokter. Selain itu pemeriksaan imaging (foto rontgen) juga harus ngantri, sesuai yang dijadwalkan, tentunya hal ini akan menghambat proses pengobatan, karena pasien harus menginap sampai 2 hari hanya untuk menunggu jadwal foto scanning. Bila biaya pengobatan pasien sangat besar dan tidak bisa ditanggung semua oleh kartu jaminan kesehatan, honor dokter terkadang juga dibebankan dengan pasien, contohnya honor dokter operasi ataupun lainnya. Kalau dilihat dari contoh itu, sungguh masih sangat menyedihkan bukan?!

Pasien juga banyak mengeluh dengan pelayanan PERAWAT di Rumah Sakit Umum yang sering tidak ramah terhadap pasien. Entah apa penyebabnya, apa karena mereka masyarakat tidak mampu atau akibat mereka capek bekerja atau memang kualitas perawatnya yang memang kurang baik? Padahal sebagai garis terdepan pelayanan, perawat harus bisa menenangkan hati pasien dan keluarga sehingga secara psikologi penyakitnya pun bisa lebih ringan. Mungkin memang benar kata pepatah "dari mata turun ke hati", jika kesan pertamanya saja sudah tidak nyaman bagaimana pasien mau percaya berobat kesana?

Seharusnya hal ini menjadi cerminan kembali bagi Pemerintah, Departemen Kesehatan, dan komponen Rumah Sakit, menjadi bahan evaluasi diri agar menjadi lebih baik lagi, dalam pelayanan dan manajemen Rumah sakit yang baik, meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dalam pelayanan kesehatan, sehingga dari cerminan Rumah Sakit yang baik, akan menciptakan masyarakat Indonesia yang mawas diri terhadap kesehatannya dan tercapailah Indonesia sehat.

Sungguh besar harapan saya, kami, Indonesia mendapatkan kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu. InsyaAllah, dengan berikhtiar(berusaha) dan berdoa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar